oleh Khoiruzzaman Alfikri pada 03 April 2011 jam 6:56
merah putih seragam kebesaran
kayuhan sepada mungil nan indah
terjatu diatas kubangan tanah
ku menangis tersedu sedu meratap
dulu waktu kecil aq menangis
ketika tak ada lagi yg peduli menatapku
disudut kelas tertuju padaku
betapa cengengnya diri ini
saat ku mengenal abjad ABC
menghitung dengan lidi dan jari
tulisan arab melayu
tak lekang oleh waktu
penghapus yang melayang dimuka
teriakan dan semangat yang tinggi
amanah yg begitu besar kau jalani
ketika jiwa tak sadar dan lalai
menatap masa depan gemilang
detik detak jarum berputar didinding
buku yang lusuh dan pensil yang patah
langkah kaki dan tertawa indah
wajah mungil mengingatkan masa lalu..
masa2 indah bersama guru tercinta
saat saat menginjakkan ke smp
seragam putih biru kusandang
banyak guru dan sahabat baru
rumput nan hijau menyambutku disini
kutancap kan tekad menjadi pemulung ilmu
takut dan harap kuserahkan padaMU
membawa sebongkah batu harapan
membawa segudang ilmu
cahaya kan datang menyinari kalbuku
gundah gulana selalu menyelimuti jiwa ini
tumpukan buku2 kosong
tugas dan tugas yang menghantuiku
bayang bayang semu membawa hikmah
kugapai prestasi dan kugali potensi
piala kugenggam dengan bangga
ibu ayah, iziinkan ananda mengais ilmu demi setitik masa depan
bantingan tulang dan keringatmu takkan kusia siakan
tetesan air mata akan kuganti dengan do'a yg tulus
seteguk air melepas dahagamu
predikat bandel dan baik dari sang guru
mengapa tak bisa menghargai mereka
tatapan tertuju padaku
kelas kelas kosong berantakan di isi sampah dan kotoran
masih melekat kacamata yang indah saat guruku mengajar
lalai dan malas slalu melekat
robekan kertas kau buang dilaci meja
akhirnya gagal menempuh ujian
penyesalan mulai datang kemudia
akhirnya, tangga demi tangga kulewati
membawa masa sulit dan senag disini
dengan PeDe ku pasang dasi berbalut seragam putih abu2
saaat itulah proses pencarian jati diri kudapatkan
indahnya berkumpul dengan kebersamaaan dan persahabatan
menggapai cita2 yang mulia
kugapai sampai kenegeri china
tangisan ini telah tiada
hidup mandiri dibawAH Tekanan batin
ibu bapak guru tercinta
cahaya ilmu dan cinta yang kau berikan
takkan sanggup kami membalasnya
walau milyaran rupiah dikeluarkan dengan pasti
bangsa yg butuh para pendidik
bangsa yg punya cita2..
indonesia tercinta
bhineka tunggal ikha
tapi kenapa...
korupsi merajalela dimana mana
kemiskinan diambnag kesengsaraan
dimanakan moral bangsa kita??
sanggupkah kita menghancurkannya??
sungguh,, kepakkan sayapmu garuda
tunjjukan pada dunia,
aku adalah pemenang...
yang akan membawa perubahan
sungguh mulia tugasmu
amanah dipegang dengan ikhlas
wahai pendidik anak bangsa
doaku slalu menyertaimu slamanya
Jogja,
ahad..3 April 2011
buat my brother wahyu ramadhan

kayuhan sepada mungil nan indah
terjatu diatas kubangan tanah
ku menangis tersedu sedu meratap
dulu waktu kecil aq menangis
ketika tak ada lagi yg peduli menatapku
disudut kelas tertuju padaku
betapa cengengnya diri ini
saat ku mengenal abjad ABC
menghitung dengan lidi dan jari
tulisan arab melayu
tak lekang oleh waktu
penghapus yang melayang dimuka
teriakan dan semangat yang tinggi
amanah yg begitu besar kau jalani
ketika jiwa tak sadar dan lalai
menatap masa depan gemilang
detik detak jarum berputar didinding
buku yang lusuh dan pensil yang patah
langkah kaki dan tertawa indah
wajah mungil mengingatkan masa lalu..
masa2 indah bersama guru tercinta
saat saat menginjakkan ke smp
seragam putih biru kusandang
banyak guru dan sahabat baru
rumput nan hijau menyambutku disini
kutancap kan tekad menjadi pemulung ilmu
takut dan harap kuserahkan padaMU
membawa sebongkah batu harapan
membawa segudang ilmu
cahaya kan datang menyinari kalbuku
gundah gulana selalu menyelimuti jiwa ini
tumpukan buku2 kosong
tugas dan tugas yang menghantuiku
bayang bayang semu membawa hikmah
kugapai prestasi dan kugali potensi
piala kugenggam dengan bangga
ibu ayah, iziinkan ananda mengais ilmu demi setitik masa depan
bantingan tulang dan keringatmu takkan kusia siakan
tetesan air mata akan kuganti dengan do'a yg tulus
seteguk air melepas dahagamu
predikat bandel dan baik dari sang guru
mengapa tak bisa menghargai mereka
tatapan tertuju padaku
kelas kelas kosong berantakan di isi sampah dan kotoran
masih melekat kacamata yang indah saat guruku mengajar
lalai dan malas slalu melekat
robekan kertas kau buang dilaci meja
akhirnya gagal menempuh ujian
penyesalan mulai datang kemudia
akhirnya, tangga demi tangga kulewati
membawa masa sulit dan senag disini
dengan PeDe ku pasang dasi berbalut seragam putih abu2
saaat itulah proses pencarian jati diri kudapatkan
indahnya berkumpul dengan kebersamaaan dan persahabatan
menggapai cita2 yang mulia
kugapai sampai kenegeri china
tangisan ini telah tiada
hidup mandiri dibawAH Tekanan batin
ibu bapak guru tercinta
cahaya ilmu dan cinta yang kau berikan
takkan sanggup kami membalasnya
walau milyaran rupiah dikeluarkan dengan pasti
bangsa yg butuh para pendidik
bangsa yg punya cita2..
indonesia tercinta
bhineka tunggal ikha
tapi kenapa...
korupsi merajalela dimana mana
kemiskinan diambnag kesengsaraan
dimanakan moral bangsa kita??
sanggupkah kita menghancurkannya??
sungguh,, kepakkan sayapmu garuda
tunjjukan pada dunia,
aku adalah pemenang...
yang akan membawa perubahan
sungguh mulia tugasmu
amanah dipegang dengan ikhlas
wahai pendidik anak bangsa
doaku slalu menyertaimu slamanya
Jogja,
ahad..3 April 2011
buat my brother wahyu ramadhan
hmm..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
sobat.. pliss kasi kritik, saran dan komentar...