#latepost,
16 Oktober 2014
Cuaca kota pelajar saat itu sangat cerah, sudah hampir 5
bulan tidak diguyur hujan. Begitu pula cerahnya wajah wajah para sarjana dan
diploma yang di wisuda hari ini. Jogja menjadi saksi sejarah tepatnya di
University Hotel. Ada yang mengatakan
bahwa wisuda itu sebatas formalitas, tapi bagi saya. Wisuda merupakan hal yang sakral
dalam kehidupan terutama yang baru mengenyam pendidikan tinggi. Saya merasakan
4 tahun perjuangan itu terasa pahit, sekarang baru terasa manisnya gaes. Oleh
karena itu. Bersyukurlah disaat saat yang sakral itu ada orang penting dalam
hidupmu yang menghadiri. Siapakah dia? Pertama : Ibu dan Ayah.
Saya yakin ada kebahagiaan tersendiri ketika diantara 88
nama wisudawan tersebut ada salah satu nama anda yang tercantum disitu sebagai
“mahasiswa berprediket cumlaude”. Keren bukan? Putra dari Bapak…..putri dari
Bapak….nah tapi satu hal yang perlu digaris bawahi bahwa tidak semua mahasiswa
cumlaude yang mampu bersaing di dunia kerja. Beberapa sumber membuktikan bahwa
mahasiswa yang cumlaude yang tidak diimbangi dengan soft skill organisasi yang baik maka dia akan cepat stress dan
memilih untuk pindah kerja. Eitts bukan bearti saya tidak menyetujui panjenengan
cumlaude, cumlaude atau tidak itu adalah tergantung dari doa dan kerja keras anda.
Yang keren itu IPK cumlaude dan
Aktifis kampus.
Engkau sarjana muda empat
tahun lamanya, bergelut dengan skripsi. Bla bla bla. Cuman
itu yang saya ingat. Saya belum bisa memberikan yang terbaik buat keluarga,
tapi sudah berusaha maksimal menjadi yang terbaik buat mereka. Jangan
mengecewakan mereka ya.
Pertama,
Terima kasih saya ucapkan kepada Emak, spesial banget dah bisa menghadiri acara
wisuda saya, perdana beliau kejogja cuman buat menghadiri ane wisuda. Semoga
perjalanan emak dari Bukit Batu- Pekanbaru- Jakarta- Depok- Jogja adalah
perjalanan yang berkah dan berkesan. Sudah bisa “dolan neng Jogja”.
Kedua Buat Abang Suhartono dan Sutrisno, 2 saudara laki laki tertua yang terus mensupport perjuangan saya meraih gelar sarjana. Ketiga, terima kasih Buat almamater civitas akademika SMY, tanpa terkecuali yang telah memperjuangkan wisuda digedung yang keren. Sukses! Keempat, buat rekan rekan seperjuangan JIBRIL, kalian luar biasa. Generasi BEM yang akan melanjutkan perjuangan menjadi generasi muda, duta harapan orang tua SMY kedepan.
Kedua Buat Abang Suhartono dan Sutrisno, 2 saudara laki laki tertua yang terus mensupport perjuangan saya meraih gelar sarjana. Ketiga, terima kasih Buat almamater civitas akademika SMY, tanpa terkecuali yang telah memperjuangkan wisuda digedung yang keren. Sukses! Keempat, buat rekan rekan seperjuangan JIBRIL, kalian luar biasa. Generasi BEM yang akan melanjutkan perjuangan menjadi generasi muda, duta harapan orang tua SMY kedepan.
Ada
sedikit pantun nih, pantun ini saya sampaikan ketika mewakili 88 wisudawan SMY,
Cuaca jogja cukup menyengat
Selamat kepada rekan yang wisuda
Semoga ilmunya bermanfaat
(hadirinpun
tertawa dan tersenyum mendengar pantun saya ini)
Pas pembukaan sedikit grogi bro, gak bawa teks pas
kedepan. Didepan saya duduk orang orang yang punya jabatan penting. Setidaknya
durasi hampir 10 menit tersebut adalah salah satu sambutan saya yang paling
berkesan dalam hidup. Karena ada keluarga dan Sudah Sarjana, congrats sarjana
muda. Lanjutkan perjuangan Ners yang masih panjang ini dengan enjoy.
Kenapa tulisan ini late
post? Karena kesibukan penulis sebagai si bolang. Kemarin baru nulis 1
paragraf dan Alhamdulillah bisa merampungkannya. Semoga termotivasi yang
membacanya. Thanks..
Yogyakarta, Apartemen Poetra yang hening
Pukul 23.54 WIB
(Khoiruzzaman, S.Kep) | @azzampinpin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
sobat.. pliss kasi kritik, saran dan komentar...