2014, LDK (Lebaran Di Kota)
Seantero nusantara pada sibuk
mudik kekampung halaman, saya memilih mudik ke Ibu Kota NKRI (Negara Kesatuan
Republik Indonesia). Jakarta, itulah tujuan mudik saya tahun ini setelah 2x
menikmati lebaran disana. Jakarta Barat. Disinilah moment saya saat lebaran.
Ada yang pernah melihat kondisi Jakarta saat lebaran? saya akan mengacungkan tangan.
Tiap tahun Jakarta sepi euy
pas lebaran. Hari pertama itu setelah sholat ied dan saya merasakan jalanan di
Jakarta lengang. Tidak seperti biasanya, inilah moment yang langka.
Btw, tapi kali ini sedikit
berbeda karena saya pindah rumah ke Depok. Dirumah yang baru dan keponakan baru
yang belum pernah saya temui. Jadinya keponakan disini ada 3. Alhamdulillah walaupun
lebih rame dikampung halaman. Ada 5 keponakan disana.
Baiklah ketika saya
menginjakkan kaki ke Ibu Kota, suasana lebaran udah terasa. Apalagi dari jauh
saya mencium aroma ketupat Bukit Batu. Disini saya belum merasakan nikmatnya
makan ketupat. Penggantinya adalah rendang masakan padang.
Sob, lebaran ditempat orang
itu sangat jauh dari hiruk pikuknya "besok kerumah siapa" tapi pertanyaannya "besok mau
t4 wisata mana". Kontras sekali sob. Alhasil kemeriahan lebaran sangat
terasa dikampung halaman.
Suara takbir bersahut
sahutan, suara petasan. Doorr! Segala penjuru malam ini mengumandangkan. Tak
terasa ini lebaran ke 5 sejak diperantauan. Sungguh orang bisa berkomentar
"kok cepat sekali ya" gak terasa. Saya juga mau bilang : 1 bulan itu
dalam hitungan jengkal, sangat deket.
Btw, ada ucapan yang sangat
lazim tiap tahun, bahkan membumi ketika jutaan umat manusia mengatakan,
"minal aidin wal faidzin" maknanya adalah kita kembali dan memperoleh
kemenangan. Ini rancu kalimatnya, adapun referensi valid yang saya dapatkan
adalah.
"Taqobbalallahuminnawaminkum"
semoga Allah menerima Amal ibadah kami dan anda" ini ucapakan yang
dicontohkan oleh Nabi dan Para Sahabat. Enak toh? Tinggal niru nabi udah dapat
pahala kebaikan.
Sahabat, punya banyak sahabat
sangat menyenangkan, ketika lebaran mereka menginginkan ini terjalin dengan
akrab, minimal bisa silaturrahim dimanapun sahabat kita berada. Pengen? Perbanyak
aja relasi persahabatan. Dijamin bakal terasa nikmatnya.
Minimal, punya sahabat sosmed
alias dunia maya, entah itu facebook, twitter, BBM, WA, dan sejenisnya, paling
nggak mereka akan memberikan kabar atau ucapan selamat lebaran,
Oke gaes
Ayah, sosok yang tidak
tergantikan dalam kehidupan saya. Maafkan anakmu belum sempat menggunakan toga
dan foto bersama ayah.
Ibu tersayang, sosok pejuang,
penuh inspirasi, yang tegar melihat anaknya jauh diperantauan.
Buat Kakak dan Abang : kalian
luar biasa mensupport saya.
Buat Adik : lanjutkan! perjuanganmu
masih panjang brader.
Buat Keponakan saya: Resti
Haryani, Riyas Rosyidi, Rifki Alghiffary, M.Raihan Nafis, M.Rafid Adha, paman
sangat merindukan kalian yang cerdas menggemaskan
Buat Sepupu, saudara, sahabat
masak kecil di Bukit Batu dan Sungai Pakning, saya akan pulang insyaallah
setelah menggondol "S.Kep Ners"
Finally, buat sahabat JIBRIL
Kep VIII SMY
Yang juga belum bisa mudik,
yang tetap setia di #ApartemenPoetra tetap •̸Ϟ•̸►[̲̅̅S̲̅]•[̲̅̅E̲̅]•[̲̅̅M̲̅]•[̲̅̅A̲̅]•[̲̅̅N̲̅]•[̲̅̅G̲̅]•[̲̅̅A̲̅]•[̲̅̅T̲̅]◄•̸Ϟ•̸, jangan nangis, udah gede kok.
Taqobbalallahuminna waminkum
Selamat hari raya idul fitri
1435 hijriah
Mohon maaf lahir dan batin
Depok, 27 Juli 2014 on 21.30
WIB
CHSP (Catatan Hati Seorang
Perantau)
ini cerita lebaranku, mana cerita lebaranmu?
@azzampinpin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
sobat.. pliss kasi kritik, saran dan komentar...